Penyakit Meniere adalah kekacauan dari aliran cairan-cairan dari telinga dalam. Meskipun penyebab dari penyakit Meniere tidak diketahui, ia mungkin berakibat dari kelainan dalam cara cairan telinga dalam diatur. Pada kebanyakan kasus-kasus hanya satu telinga yang terlibat, namun kedua telinga mungkin dipengaruhi pada kira-kira 10% sampai 20% dari pasien-pasien. Penyakit Meniere secara khas mulai antara umur 20 dan 50 tahun (meskipun telah dilaporkan pada hampir semua kelompok umur). Pria-pria dan wanita-wanita sama-sama dipengaruhi. Gejala-gejala mungkin hanya gangguan minor, atau dapat menjadi melumpuhkan, terutama jika serangan-serangan dari vertigo berat/parah, seringkali, dan terjadi tanpa peringatan. Penyakit Meniere juga disebut idiopathic endolymphatic hydrops.
Penyakit Meniere adalah gangguan yang menyerang telinga bagian dalam dan spontan menyebabkan vertigo, dibarengi dengan gangguan pendengaran yang fluktuatif, telinga berdenging (tinnitus), dan rasa tekanan di telinga. Pada kebanyakan kasus, penyakit Meniere hanya mempengaruhi satu telinga saja. Orang-orang pada usia 40-an dan 50-an lebih berisiko memiliki penyakit ini dibandingkan kelompok usia lainnya, tetapi penyakit ini bisa juga terjadi pada siapa saja, bahkan anak-anak.
Tanda-tanda dan gejala utama dari penyakit Meniere adalah :
1. Vertigo yang berulang. Vertigo adalah sensasi yang mirip dengan pengalaman ketika tubuh berputar cepat beberapa kali dan tiba-tiba berhenti. Tubuh akan merasa seolah-olah ruangan berputar dan kehilangan keseimbangan. Episode vertigo terjadi tanpa peringatan dan biasanya berlangsung selama 20 menit sampai dua jam atau lebih, bahkan hingga 24 jam. Vertigo yang berat dapat menyebabkan mual dan muntah.
2. Gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran pada penyakit Meniere dapat berfluktuasi, terutama pada permulaan penyakit. Kebanyakan penderita Meniere mengalami gangguan pendengaran permanen akhirnya.
3. Tinnitus. Tinnitus adalah suara dering, mendengung, meraung, bersiul atau mendesis di telinga. Pada penyakit Meniere, tinnitus sering terdengar pada nada rendah.
4. Kepenuhan aural. Kepenuhan aural adalah perasaan penuh atau tekanan dalam telinga.
Gejala penyakit Meniere dimulai dengan perasaan penuh di telinga, kemudian terjadi tinnitus dan penurunan fungsi pendengaran diikuti dengan vertigo yang berat disertai mual dan muntah. Gejala ini bisa berlangsung dua sampai tiga jam.
Tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi gangguan bervariasi, terutama pada awal penyakit. Sebagai contoh, bisa saja hanya muncul gejala vertigo berat yang sering, sedangkan gejala lainnya hanya ringan.
Atau bisa saja vertigo dan kehilangan pendengaran yang dialami hanya ringan dan jarang, namun tinnitus yang lebih sering mengganggu.
Penyebab.
Penyebab dari penyakit Meniere masih belum diketahui dengan jelas. Tampaknya penyakit ini merupakan akibat volume atau komposisi cairan di telinga bagian dalam yang tidak normal.
Telinga bagian dalam dihubungkan oleh rongga yang disebut labirin. Bagian luar telinga bagian dalam terbuat dari tulang yang disebut tulang labirin. Sedangkan di bagian dalam adalah struktur membran lembut (labirin membranosa) yang bentuknya seperti labirin tulang, namun sedikit lebih kecil.
Labirin membranosa berisi cairan (endolymph) dan dilapisi dengan rambut yang merespon gerakan cairan.
Agar semua sensor di telinga bagian dalam berfungsi dengan baik, cairan perlu mempertahankan volume, tekanan dan komposisi kimia tertentu. Faktor-faktor yang mengubah cairan telinga bagian dalam dapat menyebabkan penyakit Meniere.
Para ilmuwan telah mengusulkan sejumlah penyebab atau pemicu yang potensial, antara lain :
1. Jumlah cairan yang tidak tepat, mungkin karena penyumbatan atau kelainan anatomi.
2. Respon imun yang abnormal.
3. Alergi.
4. Infeksi virus.
5. Genetik.
6. Cedera trauma pada kepala.
Karena tidak ada penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi, kemungkinan penyakit Meniere disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut.
Perawatan dan obat-obatan.
Tidak ada obat untuk penyakit Meniere, tetapi sejumlah cara dapat membantu mengelola gejala-gejalanya. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penderita penyakit Meniere merespon terhadap pengobatan, meskipun gangguan pendengaran jangka panjang sulit dicegah.
Dokter mungkin meresepkan obat yang harus diambil selama vertigo untuk mengurangi parahnya gejala :
1. Obat penyakit gerakan seperti meclizine (Antivert) atau diazepam (Valium) dapat mengurangi sensasi berputar yang diakibatkan vertigo dan membantu mengontrol mual dan muntah.
2. Obat anti mual seperti prometazin dapat mengontrol mual dan muntah selama mengalami vertigo.
Pengobatan jangka panjang.
Dokter akan meresepkan obat untuk memperlancar buang air kecil (diuretik) seperti kombinasi obat triamterene dan hidroklorotiazid. Mengurangi jumlah cairan tubuh dapat membantu mengatur volume cairan dan tekanan di telinga bagian dalam.
Bagi sebagian orang, diuretik membantu mengendalikan tingkat keparahan dan frekuensi gejala penyakit Meniere.
Karena obat diuretik menyebabkan lebih sering buang air kecil, tubuh bisa kehabisan mineral tertentu. Jika meminum obat diuretik, pastikan setiap minggu memakan tiga atau empat porsi ekstra makanan kaya kalium seperti pisang, melon, jeruk, bayam dan ubi jalar.
Terapi dan prosedur noninvasif.
Beberapa penderita Meniere dapat menjalani terapi dan prosedur noninvasif seperti :
1. Rehabilitasi.
Jika mengalami masalah dengan keseimbangan tubuh selama mengalami ertigo, rehabilitasi vestibular akan sangat membantu. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu tubuh dan otak mengembalikan kemampuan untuk memproses informasi dengan benar.
2. Alat bantu pendengaran.
Dokter bisa merujuk ke audiolog untuk mendiskusikan apakah alat bantu pendengaran dapat menjadi pilihan terbaik.
3. Perangkat Meniett.
Perangkat yang disebut generator pulsa Meniett memberikan tekanan ke saluran telinga melalui tabung ventilasi. Pengobatan ini dilakukan di rumah tiga kali sehari selama lima menit.
Obat disuntikkan ke dalam telinga tengah dan kemudian diserap ke dalam telinga bagian dalam untuk memperbaiki gejala vertigo :
1. Gentamisin, antibiotik yang meracuni ke telinga dalam, mengurangi keseimbangan telinga. Metode ini sering berhasil mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan vertigo. Risikonya, terjadi gangguan pendengaran lebih lanjut.
2. Steroid juga dapat membantu mengendalikan serangan vertigo pada beberapa orang. Meskipun deksametason sedikit kurang efektif dibanding gentamisin, deksametason lebih kurang berisiko.
Operasi.
Jika serangan vertigo yang berhubungan dengan penyakit Meniere sangat parah dan perawatan lainnya tidak dapat membantu, operasi nampaknya menjadi pilihan.
Prosedurnya meliputi:
1. Prosedur kantung Endolimfatik.
Kantung endolimfatik berperan dalam mengatur kadar cairan telinga dalam. Prosedur-prosedur bedah dapat mengurangi vertigo dengan mengurangi produksi cairan atau meningkatkan penyerapan cairan.
2. Dalam dekompresi endolimfatik kantung, sebagian kecil tulang akan dihapus dari kantung endolimfatik.
Dalam beberapa kasus, prosedur ini ditambah dengan penempatan shunt, yaitu tabung yang mengalirkan cairan yang berlebihan dari telinga bagian dalam.
3. Bagian vestibular saraf. Prosedur ini melibatkan pemotongan saraf yang menghubungkan sensor keseimbangan dan gerakan dalam telinga bagian dalam ke otak (saraf vestibular). Prosedur ini biasanya mampu memperbaiki gangguan vertigo.
4. Labyrinthectomy.
Ahli bedah menghapus sebagian atau seluruh telinga bagian dalam, sehingga membebaskan alat keseimbangan dan fungsi pendengaran dari telinga yang terkena. Prosedur ini dilakukan hanya jika sudah terjadi gangguan pendengaran dekat atau total.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri