Awet muda adalah impian semua orang. Tidak hanya bagi kaum hawa, kaum adam pun berhak dan perlu menyelami rahasia agar awet muda. Dalam pengertian sempit, awet muda yang sering diidentikkan dengan penampilan kulit yang bebas kerut.
Tak seorang pun bisa menghindari kodrat, yaitu menjadi tua. Tapi ilmu gizi dapat membantu memperlambat proses penuaan. Apakah rahasianya?
Proses menjadi tua merupakan proses yang terjadi di dalam tubuh, yang berlangsung perlahan tapi pasti, di mana terjadi penurunan fungsi tubuh secara berangsur. Penurunan fungsi ini meliputi anatomi, biokimiawi, keseimbangan hormonal dan lain-lain. Akibat adanya proses menua ini terdapat dua jenis usia, yaitu usia kronologis atau usia kalender, dan usia biologis.
Usia kronologis adalah usia yang kita lihat dari kalender, sedang usia biologis dilihat dari kondisi serta fungsi fisiologis jaringan tubuh. Usia biologis sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Dalam hal ini faktor gizi memegang peranan sangat penting.
Maka, meski usia kronologisnya sama, tapi usia biologis dapat berbeda antara satu orang dengan yang lain. Hal itu tergantung kematangan (atau kemunduran) jaringan-jaringan tubuh. Usia lanjut biologis dalam batas tertentu dapat diperlambat, antara lain dengan gizi, namun tak dapat dicegah.
Banyak teori diajukan tentang terjadinya proses menua ini. Tapi yang pasti semua sel dalam jaringan tubuh selalu mengalami pergantian dengan yang baru. Proses pergantian ini pada usia muda jauh lebih cepat ketimbang saat usia tua.
Hampir semua jaringan tubuh mengalami pergantian teratur. Namun ada jaringan tertentu dengan pergantian sangat lambat, seolah tidak mengalami pergantian sama sekali. Contohnya adalah jaringan kollagen dan jaringan olastin, yang membuat tubuh elastis dan kenyal. Keduanya termasuk jaringan ikat.
Dengan demikian, jaringan kollagen yang kita miliki merupakan jaringan yang sama dengan saat kita masih bayi. Kondisi kemunduran jaringan kollagen seseorang sejalan dengan kondisi kemunduran atau peningkatan usia biologis seseorang. Karena itu, jaringan inilah yang selalu diperiksa untuk memastikan usia biologis seseorang, yang dikenal dengan sebutan indeks kollagen.
Ada proses lain yang berpengaruh sangat besar pada kemunduran jaringan akibat tidak dipakai. Contohnya, otot tidak akan berkembang bahkan mengecil karena tidak dipergunakan. Di sisi lain, bila jaringan atau organ terus dipakai atau dilatih, akan berkembang atau tumbuh sesuai beban yang diterima.
Berbagai bukti menunjukkan bahwa kemunduran jaringan pada kelompok usia lanjut lebih diakibatkan karena tak dipergunakan daripada oleh proses menua itu sendiri. Maka latihan fisik atau olahraga teratur dapat mengurangi lajunya proses menua.
Menurut teori, biasanya orang-orang dengan taraf gizi rendah memiliki harapan hidup rendah pula. Selain akibat proses penuaan yang cepat, juga karena penyakit infeksi. Dalam keadaan begini, sering dijumpai orang dengan usia kronologis 40 tahun tapi usia biologis mencapai 60 tahun.
Di lain pihak, orang yang memiliki kelebihan gizi juga akan mengalami percepatan proses menua. Contoh klasik kasus ini adalah pemain sumo Jepang. Para pemain sumo yang rata-rata usia kronologisnya 23 tahun, usia biologis mereka mencapai 30 tahun. Bahkan di Jepang yang harapan hidup rata-rata 80 tahun, pemain sumo hanya 50 tahun.
Dari penelitian terhadap tikus membuktikan, mengurangi sedikit makanan membuat panjang umur. Penelitian terhadap komunitas panjang umur seperti penduduk Kaukasus di Georgia, Vilcahamba di Equador dan Hunza di Himalaya membuktikan hal yang sama. Mereka mencapai usia panjang karena memiliki nilai kalori rendah (di bawah 2000 kalori), banyak makan serat, protein rendah tapi tidak kurang, dan rendah sekali konsumsi lemak jenuhnya.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri