MEDIKALOGI.COM – Saat ini virus Corona atau yang dikenal dengan nama MERS, tengah mewabah dan memakan korban jiwa di beberapa negara dunia termaksud Indonesia.
Virus MERS atau disebut MERS CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus, merupakan adalah jenis baru dari kelompok virus Corona (Novel Corona Virus) yang dilaporkan pertama kali pada bulan September 2012 di Arab Saudi.
Pada tahun 2003 tatkala virus SARS (Sindrom Pernapasan Akut) merebak yang mana juga kelompok virus Corona, juga timbulkan pneumonia berat namun berbeda dengan virus MERS Cov. Virus ini adalah penyakit sindrom pernafasan yang menyerang saluran pernafasan dari sakit ringan hingga berat.
Dalam kasus kemunculan pertama virus ini ada sembilan negara yang dilaporkan telah terserang yakni Perancis, Italia, Jordania, Qatar, Arab Saudi, Tunisia, Jerman, Inggris, dan Uni Emirat Arab. Disinyalir, semua kasus miliki hubungan dengan negara Timur Tengah (Jazirah Arab) baik itu langsung maupun tidak langsung.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia menghimbau agar waspada terkait dengan berjangkitnya penyakit Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) di Jazirah Arab.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengeluarkan edaran terkait dengan meninggalnya seorang warga negara Indonesia akibat terinfeksi virus tersebut pada Minggu, 27 April 2014, pukul 13.00 di Rumah Sakit King Saud, Jeddah.
Saat ini virus Corona atau yang dikenal Middle East Respiratory Syndrome (MERS) tengah mewabah dan memakan korban jiwa di Arab Saudi. Perlu diketahui bahwa belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan seseorang yang positif mengidap MERS.
Gejala umum penyakit yang timbul akibat virus ini sama seperti penyakit flu pada umumnya. Sehingga banyak yang tidak sadar telah terjangkit virus berbahaya tersebut. Warga Negara Indonesia yang berada di Arab Saudi pun diminta untuk waspada.
Virus ini dideteksi menyebar dan menular lewat cairan penderita yang bersin atau batuk, lewat sentuhan benda-benda yang terkontaminasi virus dan juga kontak langsung dengan penderita.
Meskipun virus tersebut masih mewabah di Arab Saudi, tidak ada salahnya jika kita di Indonesia mewaspadai kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan terkait virus mematikan tersebut.
Berikut adalah cara mencegah penularan atau penyebaran virus MERS :
1. Melaksanakan Perilaku Hidup Sehat
Selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptic (anti-bacterial). Segera hubungi tenaga medis jika mengalami masalah kesehatan seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas (sesak napas atau napas pendek), karena bisa jadi ini gejala virus Corona MERS.
2. Lindungi Diri Dari Penularan
Melindungi diri dan orang lain dari penyebaran kuman dan virus penyakit yang menyerupai influenza. Tunda berpergian jika Anda merasakan gejala penyakit seperti influenza. Tutup mulut dan hidung dengan tangan jika bersin atau batuk, agar virus tidak menyebar ke orang.
Gunakan selalu masker saat berada di tempat umum dan keramaian, terutama saat melaksanakan ibadah umrah. Bagi orang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak yang akan pergi ke Arab Saudi disarankan untuk menunda kepergian.
Fakta Virus MERS
Ada lima fakta penting tentang virus ini. Berikut diantaranya:
1. Sejenis SARS
Sejenis SARS atau penyakit sindrom pernafasan akut namun MERS tidak separah SARS. Meledak tahun 2003 lalu dengan menginfeksi 8.000 korban dan 733 orang meninggal, peneliti menyebut jika MERS belum mudah menyebar terhadap manusia.
2. Penyebaran yang tak diketahui
Enam negara di Jazirah Arab dikaitkan dengan penularan terbatas via benda serta kontak fisik seperti interaksi langsung antara pasien dan perawat. Namun satu dokter di Amerika berujar jika virus MERS tetap bisa menular meski tidak lakukan kontak secara langsung.
3. Berasal dari unta
Satu penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini pada awalnya berasal dari binatang unta. Bulan Februari lalu para ilmuwan publikasikan studinya jika hampir ¾ unta di Arab Saudi positif terjangkit virus MERS. Bahkan, virus ini juga ditemukan di kelelawar.
4. Penyakit musiman
Dugaan lain yakni kesamaan dalam kenaikan korban. Musim semi tahun lalu juga ada peningkatan seperti ini. sehingga disimpulkan jika virus MERS bisa jadi mudah menyebar dengan cepat karena faktor musim.
5. Belum ada obat dan vaksin
Pakar kesehatan menyebut jika belum ada obat dan vaksin untuk menangani virus MERS. Sehingga, dokter saat ini hanya mampu mengobati gejalanya saja seperti deman hingga kesulitan bernafas.
Ciri-Ciri dan Gejala Virus MERS
Ciri-ciri dan gejala virus MERS yang menjangkit manusia mirip dengan penyakit flu biasa. Sehingga, sukar dideteksi medis kecuali dengan pemeriksaan lebih lanjut. Meski demikian virus MERS miliki gejala khusus yakni:
- Nafas pendek tersengal-sengal seperti ISPA.
- Deman di atas 38 derajat celcius.
- Batuk.
- Pneumonia.
- gagal ginjal.
- Sakit di dada.
Virus ini akan menyerang penderita yang miliki kekebalan tubuh rendah. Mereka seperti lansia, orang yang mudah lelah, anak kecil, serta mereka yang sedang dalam perjalanan.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri