MEDIKALOGI.COM – Negara Indonesia masih cukup berpotensi menjadi negara yang gagal dalam mencapai target tujuan pembangunan milenium (MDGs) pada 2015. Salah satu faktor penyebabnya yaitu sulitnya menekan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan.
Angka kematian ibu melahirkan di negara kita termasuk nomor tinggi di bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Keadaan yang memang harus menjadi perhatian pemerintah dan juga kita semua untuk turut andil dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) ini yang tentunya juga berkaitan erat dengan pengetahuan masyarakat sendiri dan juga pelayanan serta fasilitas kesehatan yang tersedia di masyarakat.
Pengertian angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau dalam masa kehamilan atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan pengertian angka kematian ibu (maternal death) menurut WHO adalah adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera.
Kematian ibu hamil ini berkaitan langsung pula dengan angka kematian bayi (AKB). Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tinggi karena persalinan masih banyak dilakukan di rumah dan usia ibu melahirkan yang terlalu muda.
Angka kematian ibu menggambarkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh beberapa keadaan seperti berikut ini :
- Keadaan sosial ekonomi dan kesehatan menjelang kehamilan.
- Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan proses kelahiran.
- Tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetrik.
Untuk penyebab kematian ibu hamil dalam masa kehamilan dan juga proses persalinan sampai dengan beberapa hari setelah melahirkan disebabkan dua faktor yaitu faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.
Penyebab langsung ini berhubungan dengan dengan komplikasi obstetrik selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (post-partum).
Sedangkan faktor tidak langsung berhubungan dengan penyakit yang telah diderita ibu, atau penyakit yang timbul selama masa kehamilan dan masuk dalam kategori resiko tinggi kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan penyebab langsung obstretik. Penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologik dari kehamilan itu sendiri.
Penyebab kematian ibu di Indonesia terbagi menjadi 5 yaitu :
1. Perdarahan
Perdarahan post partum dan masa nifas menjadi penyumbang no 1 penyumbang meningkatnya angka kematian ibu ini dengan 20-50 persen kematian disebabkan karena adanya perdarahan yang tidak terkontrol.
2. Eklamsia
Tanda-tanda eklamsia harus pula diketahui untuk mencegah kematian ibu pula. Untuk lebih mengetahui secara lengkap mengenai eklamsia, Anda bisa membacanya di artikel lainnya di DOKTERGAUL.COM tentang eklamsia ini.
3. Sepsis
Pengertian sepsis terutama sepsis karena kehamilan (sepsis maternal) adalah infeksi bakteri yang parah yang terjadi di uterus (rahim) dan terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Bakteri penyebab utama penyakit ini adalah Group A Streptococcus (GAS).
4. Infeksi
Proses infeksi ini masuk dalam penyebab tidak langsung penyebab kematian. Infeksi ini biasanya berupa malaria, tuberkulosis dan hepatitis.
5. Gagal Paru
Gagal paru merupakan kegagalan pernapasan akut yang berisiko tinggi menimbulkan kematian. Penyebabnya karena embolisme paru (pulmonary embolism) yang terjadi setelah proses persalinan.
Angka kematian ibu di Indonesia menurut survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) mencapai 307 dari 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 jumlahnya menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Pemerintah khususnya Kementrian Kesehatan (Kemenkes) masih dituntut bekerja keras menurunkannya hingga tercapai target Millennium Development Goal (MDG), menurunkan AKI menjadi 102 dari 100.000 pada tahun 2015.
Semoga harapan itu bisa tercapai demi meningkatnya kesehatan ibu hamil dan juga kesehatan anak di Indonesia.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri