MEDIKALOGI.COM – Sudah tidak dapat di pungkiri lagi bahwa dengan adanya akses internet, segala informasi yang cari dengan mudah di dapatkan dan tentunya itu tidak lepas dari dampak posif dan negatif.
Internet adalah salah satu media global yang mampu memberikan beragam hiburan dan informasi untuk kebutuhan manusia dalam memenuhi hasrat hidupnya seperti informasi, komunikasi, interaksi, Edukasi, hiburan dan lain-lain.
Beragamnya hiburan yang dapat di akses lewat internet membuat orang betah berlama-lama duduk di depan komputer. Padahal, menatap terus-menerus layar komputer tak baik untuk kesehatan mata. Salah satunya bisa terkena sindrom mata kering.
Apabila kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, tidak saja mengganggu penglihatan, tapi juga menimbulkan infeksi di kornea mata akibat kekurangan cairan.
“Sindrom mata kering juga bisa disebabkan udara yang sangat kering, angin, debu, polusi, dan asap rokok. Alternatif pengobatannya adalah dengan memberi pasien air mata buatan,” kata salah satu dokter spesialis mata dari Rumah Sakit yang terkenal di Indonesia ini.
Air mata buatan yang dimaksud salah satunya menggunakan obat tetes yang banyak dijual di pasaran. Namun, masyarakat hendaknya untuk memperhatikan dengan saksama komposisi obat tetes mata, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Dijelaskan, sindrom mata kering terjadi karena ditemukannya lapisan air mata (tear film) yang tidak normal pada mata. Pada mata normal, tear film akan membasahi permukaan bola mata sepanjang waktu dalam kadar yang normal (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering).
Sementara itu, bola mata terdiri atas tiga lapisan. Di antaranya adalah lapisan lemak atau minyak, lapisan akuos atau air, dan yang terakhir adalah lapisan musin atau lendir. Setiap lapisan memiliki fungsi dan tugas masing-masing.
Lapisan minyak, misalnya, berfungsi untuk mencegah penguapan air mata yang berlebihan jika mata sedang aktif setiap harinya. Lapisan minyak ini juga berfungsi sebagai pelicin bola mata. Lapisan akuos atau air memiliki fungsi yang berbeda pula, yaitu untuk membersihkan atau membuang benda-benda asing yang masuk ke dalam mata tanpa sengaja.
“Debu atau bulu mata yang tidak sengaja jatuh dan masuk ke dalam mata, akan dikeluarkan oleh lapisan bola mata akuos ini. Lapisan ketiga, sesuai dengan namanya, yaitu musin atau lendir, berfungsi untuk menjaga agar air mata bisa menempel pada bola mata dalam jangka waktu tertentu,” katanya.
Lalu, yang menyebabkan sindrom mata kering adalah jika salah satu dari tiga lapisan bola mata mengalami gangguan, maka akan terjadilah kelainan mata yang disebut dengan sindrom mata kering. Sindrom mata kering akan menyebabkan produksi air mata berkurang. Dalam kasus sindrom mata kering akan makin parah seiring dengan bertambahnya usia dan sindrom mata kering ini dapat diderita oleh semua usia, baik pria maupun wanita.
Gangguan mata dalam kasus sindrom mata kering bisa juga disebabkan oleh kondisi penyakit tertentu, misalnya kelainan kongenital, rematik, leukemia, hormonal (menopause), diabetes melitus, trauma kelenjar air mata, defisiensi vitamin A, dan C, trauma bahan kimia atau panas.
Walaupun faktor penyebab seperti polusi, angin, dan debu atau penggunaan komputer yang berlebihan sudah tak ada, tetapi mata tetap terasa kering, maka patut dicurigai adanya penyakit yang bersemayam dalam tubuh yang menyebabkan gejala mata kering.
Untuk mengenali gejala awal terjadinya serangan mata kering, bisa dilihat dari keluhan pasien ketika datang berobat ke rumah sakit. Keluhan itu biasanya pasien merasakan ada sesuatu yang mengganjal di dalam mata, atau di dalam mata seperti ada benda asing dan tidak bisa membaca dalam jangka waktu lama. Biasanya gejala tersebut akan makin terasa menjelang malam. Keluhan seperti itulah yang paling banyak terjadi jika seseorang mengalami sindrom mata kering.
Mata Berpasir
Gejala lainnya, pasien akan merasakan matanya seperti berpasir, terkadang mata terasa terbakar, silau jika terkena cahaya walaupun sebenarnya cahaya yang masuk tidak terlalu terang. Namun, agar lebih efektif biasanya pasien akan diperiksa dengan menggunakan schirmer test untuk mengetahui produksi air mata atau bisa pula dengan menggunakan tearscope untuk mengetahui kualitas air mata.
Selain memberikan air mata buatan, untuk mencegah terjadinya sindrom mata kering, disarankan kepada pasien untuk menggunakan kacamata pelindung. Kacamata pelindung akan sedikit berbeda dengan kacamata biasa. Intinya, melindungi mata dari panas berlebih atau debu.
Untuk mencegah terjadinya sindrom mata kering, pasien atau mereka yang belum terkena bisa menghindari debu atau udara yang kering. Polusi dari asap kendaraan juga bisa membuat terjadinya sindrom mata kering tersebut. Jadi, usahakan ke mana-mana kalau ke luar rumah memakai kacamata pelindung. Kalau tidak ada, kacamata hitam juga boleh.
Usahakan untuk mengistirahatkan mata setelah beberapa saat memandang layar komputer. Anda bisa memejamkan mata sejenak agar bola mata bisa di basahi secara alami dan memandang ke arah selain monitor sambil mengedipkan mata.
Selain itu, jangan mengarahkan mata ke udara yang berembus kencang di depan kipas angin, pengering rambut, atau dekat jendela. Sangat dianjurkan pula untuk menggunakan kacamata jika berada di tempat-tempat tersebut. Selain itu, ketika hendak berenang, jangan lupa mengenakan kacamata renang untuk menghindari iritasi.
Jika ada waktu, kompreslah mata dengan menggunakan kapas yang telah direndam dengan air bersih selama beberapa menit. Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi warna kemerahan dan keletihan pada mata kering.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri