MEDIKALOGI.COM – Secara fisiologis, rasa ngantuk merupakan salah satu reaksi alami yang dialami oleh setiap orang. Meskipun alami, mengantuk pada tempat dan waktu yang tidak tepat akan menimbulkan sejumlah masalah (ketika mengendarai mobil misalnya).
Rata-rata penderita rasa kantuk berlebihan biasanya disebabkan oleh pola tidur yang kurang tepat, seperti bergadang, terlalu lelah, kebosanan atau bahkan karena bawaan.
Untung saja, tubuh memiliki alarm yang dapat mengingatkan seseorang bahwa tubuh memerlukan istirahat yang cukup. Apabila tubuh perlu istirahat maka akan memberikan kode dalam bentuk rasa kantuk (mengantuk).
Apabila dengan kode mengantuk kemudian seseorang itu beristirahat (dengan mencoba tidur), maka setelah bangun tubuh akan terasa segar. Sebab pada saat tidur tubuh akan memanfaatkan zat kelelahan (asam laktat) untuk diolah kembali di dalam hati sebagai cadangan tenaga.
Proses pengolahan kembali zat kelelahan (asam laktat) menjadi cadangan tenaga di dalam hati umumnya terjadi di malam hari antara jam 24.00 sampai dengan jam 02.00. Oleh sebab itu, sudah seharusnya seseorang memberikan kesempatan kepada tubuh agar beristirahat terutama pada saat waktu tersebut.
Mengantuk juga dapat menunjukkan bahwa otak sedang kekurangan oksigen. Oksigen dibutuhkan oleh sel-sel otak untuk melakukan aktifitas rutin sehari-hari. Apabila oksigen yang beredar di darah kurang mencukupi kebutuhan metabolisme dasar, maka otakpun akan kekurangan oksigen. Gejala yang ditunjukkan adalah mengantuk.
Kadar gula di dalam darah secara normal adalah di atas 80 mg/dl. Kekurangan gula di dalam darah bila kadarnya kurang dari 80 mg/dl maka akan menimbulkan gejala mengantuk. Sebab untuk melakukan aktivitas secara normal, maka otak hanya mengandalkan pengiriman gula dari aliran darah. Otak tidak mempunyai kemampuan untuk menyimpan gula sebagai cadangan energy. Akibatnya, apabila kadar gula darah turun di bawah 80 mg/dl, maka tubuh akan memberikan sinyal berupa rasa mengantuk.
Selanjutnya lensa mata yang mengalami myopia (mata minus), apabila tidak di koreksi sesuai kebutuhan mata, maka akan menyebabkan mata mudah lelah dan memudahkan mengantuk saat kita sedang membaca.
Kekurangan zat besi di dalam konsumsi makanan kita akan menyebabkan gangguan pembentukan sel darah merah (eritrosit, hemoglobin). Akibatnya tubuh mengalami anemia. Salah satu fungsi hemoglobin adalah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Apabila alat pengangkutnya kurang maka oksigen yang beredar termasuk yang ke otak akan berkurang. Dengan demikian kekurangan zat besi akan menyebabkan mudah mengantuk.
Kekurangan biotin juga dapat menyebabkan mengantuk. Biotin adalah vitamin B yang diperlukan untuk metabolisme lemak dan karbohidrat. Biotin ditemukan dalam berbagai makanan dan sumber yang mengandung banyak biotin adalah hati, ginjal, pankreas, telur, susu, ikan dan kacang-kacangan.
Kekurangan vitamin ini sangat tidak mungkin terjadi pada orang-orang yang asupan makanannya seimbang. Tetapi mengkonsumsi telur mentah selama beberapa minggu dapat menyebabkan kekurangan biotin karena telur mentah mengandung suatu bahan yang mengikat biotin dalam tubuh sehingga mencegah penyerapannya.
Kekurangan vitamin ini dapat terjadi pada orang-orang yang menerima pemberian makanan secara intravena (infus) dalam waktu yang lama tanpa biotin tambahan.
Dengan demikian, tampak jelas penyebab mengantuk adalah bermacam-macam. Sebaiknya mengevaluasi kembali kira-kira apa yang mungkin menyebabkan mengantuk yang sedang dialami saat ini. Walaupun sudah makan makanan yang bergizi dan berolah raga secara teratur, bisa saja mudah mengantuk, kalau salah satu kemungkinan penyebab mengantuk di atas belum di koreksi dengan baik.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri