Rokok. Siapa sih yang tidak mengenal sama yang namanya rokok?. Semua orang sudah pasti mengetahuinya, mulai dari anak-anak hingga para orang tua. Masyarakat Indonesia sendiri, rokok sudah hampir menjadi suatu kebutuhan primer.
Seperti kita tahu bahwa rokok telah menjamur di mana-mana. Setiap warung pasti menjual yang namanya rokok dari berbagai merk, mulai dari yang paling murah sampai yang mahal bahkan merk dari luar negeripun dijual.
Rokok telah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Ditemukan di Amerika sejak 600 tahun SM. Di dunia diperkirakan ada 1,26 milyar perokok, 800 juta diantaranya berada di Negara berkembang.
Ternyata merokok menimbulkan masalah kesehatan. Banyak penyakit berkembang yang berhubungan dengan rokok sebagai penyebabnya, 4 juta orang meninggal akibat rokok.
Tahun 2020 diperkirakan 10 juta orang meninggal karena rokok dan 70 % diantaranya terjadi di negara berkembang. Pada tahun 1990 di Asia terdapat 1,1 juta kematian akibat rokok dan tahun 2020 diperkirakan naik menjadi 4,2 juta kematian. Peringkat lima besar konsumsi rokok terbanyak di dunia yaitu Cina, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan Indonesia.
Rokok di Indonesia
Konsumsi rokok di Indonesia mencapai 215 milyar batang rokok per tahunnya. Di Indonesia ada 60 % perokok, 59 % diantaranya adalah laki-laki dan 37 % nya perempuan.
Larangan Merokok
Larangan untuk berhenti merokok telah dimulai sejak tahun 600 Fang Yizhi ( tahun Cina ). Sekitar tahun 600, filsuf China bernama Fang Yizhi mulai menyebutkan kebiasaan merokok dapat merusak paru. Tahun 1950 diterbitkan dua publikasi utama tentang hasil penelitian dampak buruk merokok bagi kesehatan dan tahun 1981 ada penelitian besar tentang dampak merokok pasif di Jepang. Penelitian mengenai bahaya merokok dimulai pada tahun 1726 oleh Jophn Hill.
Kandungan Rokok
Berdasarkan hasil penelitian, kandungan dalam 1 batang rokok adalah 4000 bahan kimia, 400 diantaranya adalah racun dan 40 diantaranya adalah karsinogenik ( zat penyebab kanker ). Beberapa zat kimia dan racun yang terkandung dalam rokok adalah :
1. Karbon monoksida.
- Gas yang dikeluarkan knalpot.
2. Benzena.
- Zat dalam kapur barus.
3. Toluena.
- Pengawet urine.
4. Metanol.
- Bahan bakar roket.
5. Arsen.
- Racun semut.
6. Pyrene.
7. Cadmium.
- Bahan kimia baterai.
8. Benzopyrene.
9. Vinyll Chloride.
- Bahan pralon PVC.
10. Butan.
- Bahan korek api.
11. Tar.
- Menyebabkan kanker.
12. Hidrogen Sianida.
- Untuk hukuman mati.
13. Aceton.
- Penghapus cat.
14. Nitrosamin.
- Penyebab kanker nasofaring.
15. Nikel.
- Logam berat.
16. Nikotin.
- Penyebab ketagihan.
17. Dan lain-lain.
Tumor dan Kanker Paru
Kanker paru merupakan penyebab kematian yang utama karena kanker. 85-95 % kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok. Para penderita biasanya datang ke pelayanan kesehatan dalam kondisi stadium lanjut.
Gejala dan tanda Kanker Paru
Gejala lokal :
- Batuk yang tidak sembuh-sembuh.
- Suara parau.
- Batuk berdarah.
Gejala regional :
- Leher bengkak.
- Suara parau / serak.
- Sesak.
- Nyeri dada.
- Pelebaran pembuluh darah .
Penyebab
85-95 % penyebab kanker paru adalah rokok.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa hal yang memungkinkan seseorang terkena kanker paru. Faktor risiko ini terbagi :
Faktor Risiko ringan
- Usia > 50 tahun.
- Merokok > 20 tahun.
Faktor risiko sedang
- Usia > 50 tahun.
- > 30 tahun merokok atau perokok pasif.
- Tidak ada faktor risiko tambahan.
Faktor risiko Berat
Kategori pertama :
- Usia 50-74 tahun.
- >30 tahun riwayat merokok.
- Berhenti merokok < 15 tahun.
Kategori kedua :
- Usia > 50 tahun.
- > 30 tahun riwayat merokok.
- Terdapat faktor risiko tambahan.
Pencegahan dan Deteksi Dini
Kanker paru-paru stadium dini biasanya tidak menunjukkan tanda dan gejala. Oleh karena itu deteksi dini diperlukan agar kanker dapat ditemukan dalam kondisi stadium yang masih ringan agar mempunyai keberhasilan terapi yang optimal. Jika terdapat faktor-faktor risiko kanker paru, maka lebih baik melakukan deteksi dini kanker paru.
Deteksi dini yang paling mudah adalah dengan melakukan foto rontgen paru. Namun saat ini telah ada pemeriksaan deteksi dini kanker paru yang lebih akurat dengan metode MSCT Low Dose ( Multi Slice CT Low Dose ).
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri