Penyakit trakoma (trachoma) adalah penyakit mata menular yang merupakan salah satu penyebab kebutaan di Indonesia. Trakoma disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi menyebar terutama daerah di mana terdapat kekurangan air, banyak lalat, dan kondisi hidup yang penuh sesak.
Penyakit ini berkembang perlahan dan lama. Infeksi sering dimulai pada masa bayi atau masa kanak-kanak. Kedua mata tampak berair dan merah. Penderita sukar melihat cahaya terang (silau) dan merasa gatal di mata. Jika tidak diobati, infeksi tersebut akhirnya menimbulkan jaringan parut di konjungtiva. Infeksi juga dapat menyebabkan kelopak mata melipat ke dalam (trikiasis), yang pada gilirannya menyebabkan bulu mata bergesekan dengan bola mata, sehingga menimbulkan luka dan rasa sakit. Hal ini akhirnya menyebabkan kebutaan ireversibel, biasanya antara usia 30 dan 40 tahun.
Trakoma merupakan penyakit mata menular yang bisa menyebabkan kebutaan akibat infeksi. Penyakit mata ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui kontak langsung dengan mata, kelopak mata, atau hidung yang terinfeksi. Penyakit mata ini sangat menular dan hampir selalu mempengaruhi kedua mata.
Penyebab Trakoma
Trakoma disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan disebarkan melalui kontak langsung dengan cairan yang mengandung kuman ini dalam mata, hidung, dan tenggorokan dari pengidap. Selain itu, penggunaan handuk atau kain lap yang terkontaminasi cairan dari pengidap trakoma juga dapat menyebabkan seseorang terinfeksi bakteri ini.
Bila tidak mendapatkan pengobatan, infeksi trakoma bisa menyebabkan entropion yang merupakan bentuk kebutaan permanen dan disertai nyeri bila kelopak mata berbalik ke dalam, karena ini mengakibatkan bulu mata menggaruk kornea.
Infeksi ini paling rentan terjadi pada anak-anak karena belum bisa secara maksimal menjaga tubuhnya dari kotoran. Namun, efek-efek penglihatan kabur dan gejala parah lainnya sering tidak disadari hingga dewasa.
Gejala Trakoma
Mulanya seseorang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami gejala seperti iritasi biasa, yaitu mata berwarna merah muda. Endemik kebutaan trakoma merupakan hasil dari peradangan terus menerus pada konjungtiva. Tanpa reinfeksi, peradangan akan berangsur-angsur mereda.
Peradangan konjunctiva disebut “trachoma aktif” dan biasanya terlihat pada anak-anak, terutama anak-anak pra sekolah (dasar). Kondisi ini ditandai dengan benjolan putih di permukaan bawah tutup mata atas. Non-peradangan dan penebalan tertentu sering dikaitkan dengan papila.
Perubahan-perubahan struktural trakoma disebut dengan “cicatricial trakoma” yang termasuk jaringan parut di tutup mata dengan tekuk dari tutup hingga muncul bulu mata gosok pada mata. Bulu mata ini bisa menyebabkan kekeruhan kornea dan bekas luka, serta mengarah pada kebutaan.
Lebih lanjut gejala termasuk :
- Keluarnya cairan yang mengandung lendir dan nanah dari mata
- Pembengkakan kelopak mata trakoma
- Pembengkakan kelenjar getah bening di depan telinga
- Trichiasis (bulu mata berbalik)
- Muncul garis parutan pada kornea
- Komplikasi pada telinga, hidung, dan tenggorokan
Komplikasi utama atau yang paling penting adalah ulkus (luka/iritasi) pada kornea karena infeksi bakteri.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
url:avatars mds yandex net/get-images-cbir/10266910/A0o3j5Mw9KOtL2Lps_yehQ3443/orig, pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat