Kolesterol LDL disebut “kolesterol jahat” , karena kenaikan tingkat kolesterol LDL terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit arteri perifer. LDL lipoprotein deposito kolesterol bersama dalam dinding arteri, menyebabkan pembentukan zat keras, tebal, yang disebut plakat kolesterol. Seiring waktu, kolesterol plakat menyebabkan diri dinding arteri dan penyempitan arteri, sebuah proses yang disebut aterosklerosis, yang mengurangi aliran darah melalui wilayah menyipit.
Kolesterol jahat (LDL) sejak lama telah menjadi momok kesehatan karena dapat memicu penyakit jantung koroner dan stroke. Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah akan menyebabkan penyempitan atau pengerasan pembuluh darah.
Jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti merokok atau kegemukan, maka makin rendah pula target kadar kolesterol LDL yang harus dicapai.
Perubahan gaya hidup, antara lain dengan mengatur pola makan dan berolahraga, menjadi sasaran terapi penurunan kolesterol yang utama. Makanan yang mengandung mikronutrien tertentu dalam buah dan sayuran sejak lama diketahui efektif untuk menurunkan kolesterol
Prof. Helena Gylling, MD, PhD, peneliti senior dari University of Kuopio, Finland, yang melakukan serangkaian penelitian terhadap khasiat Plant Stanol Ester (PSE) menemukan, bahan pangan yang mengandung stanol jika dikonsumsi secara rutin akan menurunkan kolesterol jahat 8-11 persen.
“Struktur PSE yang menyerupai kolesterol akan membantu mengikat garam empedu pada saluran pencernaan, sehingga menghambat penerapan kolesterol dari makanan,” katanya usai acara seminar bertemakan Plant Stanol Ester : A Novel Dietary Component in Lowering cholesterol to Improve Cardio-Vascular Health.
PSE merupakan golongan tumbuhan yang terdapat dalam sejumlah tanaman, diantaranya kedelai, sayuran, jagung, dan gandum. Hasil penelitian menunjukkan, PSE terbukti secara klinis mampu menurunkan kadar kolesterol total hingga 8 persen, kolesterol jahat (LDL) hingga 11 persen setelah mengonsumsi selama 1-2 minggu.
Menurut Gylling, pada dasarnya kolesterol tetap diperlukan oleh tubuh sebagai substansi penting untuk membuat atau membangun bahan-bahan dari dinding sel. Disamping juga, sebagai bahan dasar pembentukan hormon.
“Kolesterol menjadi masalah ketika terlalu banyak (LDL kolesterol) yang menumpuk dalam darah, sehingga mendorong pengembangan plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke,” jelasnya.
Dalam paparannya Gylling menuturkan, khususnya di negara-negara maju selama 30 tahun PSE telah dianjurkan sebagai bagian integral dari diet dan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol. Bahkan kandungan di dalam Plant Stanol Ester dapat mengaktifkan transporter protein pada dinding usus, sehingga kolesterol yang terserap dinding usus dapat dikeluarkan melalui feses.
Mengenai bagaimana mekanisme PSE bekerja didalam tubuh secara singkat Gylling mengutarakan, pada tahap pertama, PSE akan menggantikan posisi kolesterol di dalam micell, sehingga kolesterol tersisa akan terbuang. Tahap selanjutnya, kolesterol dan PSE yang terikat di dalam micell, akan diserap oleh tubuh. PSE akan mengaktifkan protein khusus untuk membuang sebagian kolesterol yang terserap, sehingga kolesterol yang terserap semakin sedikit.
“Tubuh kita memang mempunyai kemampuan untuk membentuk kolesterol. Dengan PSE, kolesterol yang diserap menurun,” katanya.
Kabar baiknya adalah, bagi mereka yang sudah terlanjur mengonsumsi obat penurun kolesterol seperti misalnya statin, tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi PSE secara bersamaan. Karena menurut Gylling, kombinasi antara PSE dan statin justru akan memberikan hasil lebih baik dan tidak akan menimbulkan efek samping.
“Kerja dari PSE menghambat penyerapan kolesterol di usus. Sedangkan obat-obatan anti kolesterol yang dipakai sekarang seperti statin, dia akan menghambat sintesis kolesterol. Jadi sebenarnya, kombinasi antara statin dan PSE adalah kombinasi yang cukup bagus dan secara farmakologis cukup rasional,” bebernya.
Ia menambahkan, berbeda dengan obat penurun kolesterol lainnya, PSE dapat pula dikonsumsi bagi ibu hamil dan anak-anak yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
Sementara itu, Diny Elvirani, Head of Business Unit Nutrition for Special Needs Kalbe Nutritionals pada acara yang sama mengatakan, khasiat Plant Stanol Ester (PSE) kini terdapat dalam product Nutrive Benecol, yang mengandung bahan-bahan herbal yang secara klinis terbukti manurunkan kadar kolesterol dalam darah.
“Nutrive Bencol dapat dikonsumsi terutama oleh mereka yang ingin menurunkan dan menjaga kadar kolesterol, karena tidak ada efek samping,” katanya.
Berdasarkan European Journal of Clinical Nutrition, Plant Stanol Ester (PSE) merupakan 1 dari 10 penemuan terbaik di bidang nutrisi dalam 30 tahun terakhir dan telah di konsumsi lebih dari 30 negara.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri