Selama ini yang kita tahu kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Dengan kemoterapi, tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi sel normal yang membelah cepat seperti sel kanker, yaitu sel saluran cerna, sel kulit, sel rambut dan sel sperma.
Selama ini penyakit kanker dianggap sebagai momok bagi semua orang. Namun anehnya jumlah penderita kanker di berbagai belahan dunia terus bertambah dari tahun ke tahun. Bahkan sebuah studi memprediksi kasus kanker di penjuru dunia akan cenderung meningkat hingga 75 persen pada tahun 2030 akibat faktor pertambahan demografi dan gaya hidup.
Jumlah kasus kanker di dunia di proyeksikan akan meningkat 75 persen pada tahun 2030. Pertumbuhan populasi dan semakin banyaknya negara-negara yang mengadopsi pola hidup barat dinilai sebagai faktor penyebabnya.
Peneliti dari John Hopkins Bloomberg School, John Groopman, mengatakan, sejumlah studi bahkan memperkirakan jumlah penderita kanker di sebagian negara miskin akan meningkat lebih dari 90 persen dua dekade mendatang.
Semakin majunya teknologi medis dalam penanganan beberapa penyakit akibat infeksi seperti malaria atau AIDS juga menjadi faktor pendorong. Sebab, hal tersebut turut menambah angka harapan hidup manusia. “Sementara kanker sangat berkaitan dengan penuaan,” kata dia seperti dikutip AP.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Freddie Bray dari International Agency for Research on Cancer (IARC) di Lyon, Prancis menyatakan pada tahun 2008 saja sudah ada 12,7 juta kasus kanker baru. Angka ini pun diperkirakan akan naik sekitar 75 persen atau menjadi 22,2 juta kasus pada 2030 dengan kemungkinan 90 persen peningkatan kasus terjadi di negara-negara miskin.
Di berbagai negara, penyakit kanker seringkali dikaitkan dengan infeksi yang biasanya terjadi pada kasus kanker usus besar, rektum, payudara dan prostat, begitu pula dengan pola makan ‘kebarat-baratan’, ujar Bray.
Studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Oncology ini menggunakan data dari GLOBOCAN, database yang dimiliki IARC terhadap berbagai kasus kanker di 184 negara.
Data itu menyebutkan pada 2008, kanker prostat, usus, paru-paru dan payudara bertanggung jawab terhadap separuh jumlah kasus kanker yang ditemukan di negara-negara kaya. Di negara-negara berpendapatan menengah, kanker lambung, esofagus dan hati relatif lebih umum.
Hal senada dikatakan peneliti dari International Agency for Research on Cancer (IARC) Freddie Bray. Penelitian yang dilakukannya menyebutkan akan ada 222 juta kasus kanker baru di 184 negara pada tahun 2030. Jumlah itu meningkat tajam dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 lalu.
“Kami memprediksi peningkatan angka kejadian segala jenis kanker dari 12,7 juta kasus baru pada 2008 menjadi 22,2 juta pada 2030,” ungkap studi itu seperti dilansir dari AFP, Jumat (1/6/2012).
Oleh karena itu, “Intervensi yang ditargetkan dapat mendorong penurunan proyeksi kenaikan, diantaranya melalui penerapan strategi pencegahan primer, disamping pelaksanaan vaksinasi, deteksi dini dan program pengobatan yang efektif.”
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri