Septic, atau infeksius, arthritis adalah infeksi dari satu atau lebih sendi-sendi oleh mikroorganisme-mikroorganisme. Secara normal, sendi dilumasi dengan jumlah kecil dari cairan yang dirujuk sebagai cairan sinovial (synovial fluid) atau cairan sendi. Cairan sendi yang normal adalah steril dan, jika dikeluarkan dan dipelihara (dikulturkan) dalam laboratorium, tidak ada mikroba-mikroba yang akan ditemukan. Dengan septic arthritis, mikroba-mikroba dapat diidentifikasi dalam suatu cairan sendi yang terpengaruh.
Paling umum, septic arthritis mempengaruhi suatu sendi tunggal, namun adakalanya lebih banyak sendi-sendi yang dilibatkan. Sendi-sendi yang terpengaruh sedikit banyak bervariasi tergantung pada mikroba yang menyebabkan infeksi dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi orang yang terpengaruh. Septic arthritis juga disebut infectious arthritis.
Septic arthritis adalah infeksi yang sangat menyakitkan pada sendi. Bakteri atau jamur dapat menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam sendi. Kadang-kadang bakteri hanya menginfeksi sendi saja tanpa mengganggu daerah tubuh lain.
Pada septic arthritis, kuman menyusup ke dalam sendi dan menyebabkan nyeri yang parah disertai pembengkakan. Biasanya kuman hanya menyerang satu sendi. Bakteri paling sering menyerang lutut, meskipun sendi lain juga dapat terkena, termasuk pinggul, pergelangan kaki, siku, pergelangan tangan, dan bahu.
Anak-anak dan orang dewasa paling mungkin terserang septic arthritis. Jika diobati dalam seminggu setelah gejala pertama muncul, kebanyakan penderitanya dapat benar-benar pulih.
Gejala.
Septic arthritis biasanya menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan menggerakkan sendi yang terkena. Tanda dan gejalanya antara lain:
- Demam
- Nyeri parah pada sendi yang terkena, terutama ketika menggerakkan sendi
- Pembengkakan sendi yang terkena
- Hangat di daerah sendi yang terkena
Pada anak-anak, gejala tambahannya dapat berupa;
- Hilang nafsu makan.
- Detak jantung cepat (takikardia).
- Lekas marah.
Pada orang dewasa, septic arthritis paling sering menyerang sendi pada lengan dan kaki, terutama lutut. Pada anak-anak, pinggul adalah sendi yang paling mungkin terkena. Anak-anak dengan Septic arthritis pinggul sering memegang pinggulnya dalam posisi yang sama dan mencoba menghindari perputaran sendi.
Penyebab.
Septic arthritis terjadi ketika ada infeksi di tempat lain di tubuh, kemudian menyebar melalui aliran darah ke sendi. Luka tusuk, suntikan obat atau pembedahan yang dilakukan di dekat sendi juga memungkinkan bakteri masuk ke dalam ruang sendi.
Lapisan sendi (sinovium) memiliki sedikit perlindungan dari infeksi. Setelah mencapai sinovium, bakteri masuk dengan mudah dan dapat mulai menghancurkan tulang rawan. Peradangan, tekanan sendi meningkat, dan berkurangnya aliran darah dalam sendi merupakan reaksi tubuh terhadap bakteri, dan itu semua berkontribusi pada kerusakan sendi.
Jenis bakteri.
Sejumlah strain bakteri dapat menyebabkan septic arthritis. Jenis yang paling sering menyebabkan septic arthritis adalah Staphylococcus aureus (Staph), bakteri yang biasa ditemukan pada kulit dan dalam hidung.
Dulu, septik artritis lebih sering disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual, gonorrhea. Tapi praktik seks yang aman menyebabkan penurunan gonorrhea beserta komplikasinya, termasuk septic arthritis. Namun, pada orang muda yang aktif secara seksual, gonorrhea masih berpotensi menyebabkan septic arthritis.
Penyebab lainnya yang menular.
Virus juga dapat menyerang sendi (artritis virus), meskipun biasanya gangguan ini sembuh sendiri dan meninggalkan sedikit kerusakan sendi. Infeksi sendi juga dapat disebabkan oleh jamur (artritis jamur). Tipe arthritis lain yang bisa menular adalah artritis reaktif yang menyebabkan nyeri sendi dalam menanggapi infeksi di bagian lain tubuh meskipun sendi itu sendiri tidak terinfeksi.
Perawatan dan obat-obatan.
Obat antibiotik.
Dokter harus mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan infeksi terlebih dahulu, baru kemudian memilih antibiotik yang paling efektif untuk menargetkan bakteri. Antibiotik biasanya diberikan melalui pembuluh darah vena di lengan pada awalnya.
Pasien kemudian bisa beralih ke antibiotik oral. Lama pengobatan antibiotik tergantung pada kesehatan, jenis bakteri yang menginfeksi dan sejauh mana infeksinya. Biasanya, pengobatan berlangsung sekitar dua sampai enam minggu.
Antibiotik berisiko efek samping, yaitu mual, muntah dan diare. Reaksi alergi juga dapat terjadi. Bicarakan dengan dokter tentang efek samping yang diharapkan dari pengobatan.
Drainase sendi.
Pengeringan cairan sinovial dari sendi yang terinfeksi memiliki tiga tujuan: Menghilangkan bakteri dari sendi, mengurangi tekanan pada sendi, dan mendapat sampel untuk menguji bakteri dan organisme lain. Metode yang paling umum penghilangan cairan sendi adalah melalui Artroskopi.
Dalam Artroskopi, sebuah tabung fleksibel dengan kamera video di ujungnya dimasukkan ke dalam sendi melalui sayatan kecil. Tabung hisap dan drainase kemudian dimasukkan melalui sayatan kecil sekitar sendi untuk mengalirkan cairan sendi yang terinfeksi.
Dokter mungkin dapat mengeluarkan cairan dari sendi dengan jarum (arthrocentesis). Arthrocentesis dapat diulang setiap hari, sampai tidak ada bakteri yang ditemukan dalam cairan.
Sendi panggul adalah yang sulit untuk diakses sehingga mungkin membutuhkan pembedahan terbuka untuk mengeringkan cairan sendi. Pengulangan operasi terkadang juga diperlukan.
Pemulihan.
Setelah infeksi dapat dikontrol, dokter biasanya merekomendasikan pasien melakukan gerakan lembut untuk menjaga fungsi sendi. Pergerakan sendi dapat menjaga tubuh dari kekakuan sendi dan otot-otot. Gerakan juga mendorong aliran darah dan sirkulasi yang membantu proses penyembuhan tubuh.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
pepek anak SD, cara membuat handbody racikan makassar, cara melebatkan bulu kemaluan, DAUN wisa, cara menghitamkan tahi lalat, fakta reaksi minum jus nanas campur ragi, cara meracik handbody marina, cara melepas behel dengan baking powder, cara membesarkan tahi lalat, cara membuat lem behel sendiri